KESALAHAN SEPUTAR PERNIKAHAN
1. Enggan untuk menikah dengan alasan study dan mempersiapkan masa depan (secara ekonomi) hingga akhirnya terlambat menikah. Tinggal hanya dia sendiri sementara saudari-saudari-nya, teman-teman puterinya sudah menikah semua. Tidak ada orang yang mau menikahinya karena umurnya sudah tua.
2. Ceroboh dalam memilih suami. Misalnya, dia setuju menikah dengan orang yang suka maksiat, fasik, atau meninggalkan shalat, hanya karena melihat status sosial, pekerjaan atau titelnya; atau karena orang tersebut kaya raya. Rasulullah ` bersabda:
"Bila datang kepada kalian orang yang kalian senangi akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah dia. Bila kalian tidak melakukannya, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar di bumi." (HR. At-Tirmidzi)
3. Memahalkan mahar (mas kawin). Hal ini bertentangan dengan ajaran syariat. Karena nikah yang paling berkah adalah nikah yang paling ringan mahamya. Rasulullah ` bersabda:
"Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan." (HR. Al-Hakim)
4. Tukar cincin yaitu si pria peminang memakaikan cincin di tangan kanan wanita yang dipinang. Bila sudah menikah, maka cincin yang biasanya tertulis di situ nama si pria dipindahkan ke tangan kiri. Ini adalah adat istiadat orang- Nasrani.
5. Mewajibkan suami untuk membawa 'syabakah" (sejumlah harta berupa emas dan lain sebagainya untuk mengikat calon istri). Ini termasuk bid’ah yang dibikin-bikin orang pada masa sekarang. Tak ada sedikit pun dalil yang diturunkan oleh Allah dalam hal ini.
6. Memaksakan diri untuk mengadakan acara resepsi di tempat-tempat mewah atau di hotel-hotel di mana di sana terjadi israf (berlebih-lebihan) dalam makanan. Allah berfirman :
"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
7. Pergi ke salon kecantikan untuk mencukur bulu tubuh, sebagian mereka sampai membiarkan tukang salon memandang pada bagian-bagian yang tidak halal kecuali oleh suaminya.
8. Mengenakan "tasyriiyyah" pada malam resepsi. Yaitu, gaun pengantin putih yang panjang dan mahal harganya dan terkadang juga dipadukan dengan sarung tangan dan kaos kaki serba putih. Ini semua adalah kebiasaan orang Nasrani. Kita tidak boleh memakainya karena di sana ada unsur tasyabuh (meniru) wanita-wanita kafir, selain juga ada unsur israf (berlebih- lebihan), tabdzir (membuang percuma) dan bermegah-megah.
9. Memeriahkan acara resepsi pernikahan dengan musik dan tari-tarian dengan nada-nada setan, dan mengundang para penyanyi pria dan wanita atau kelompok wanita khusus untuk menabuh gendang atau rebana. Semua ini haram hukumnya, tidak boleh dilaksanakan. Yang boleh hanyalah nyanyian -
tanpa alat musik- yang tidak mengandung kata-kata jorok atau kata-kata yang tidak mencerminkan rasa malu dan ini pun hanya khusus untuk kaum wanita saja.
10. Memajang kedua mempelai di pelaminan yang diletakkan di depan para undangan. Dan ini jelas haram seperti yang telah difatwakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah.
KESALAHAN SEPUTAR ETIKA KELUAR RUMAH, BEPERGIAN DAN IKHTILATH
1. Memakai wangi-wangian atau parfum atau dupa yang wanginya dapat tercium oleh kaum pria ketika keluar dari rumah. Hal ini termasuk kemungkaran yang sering diremehkan oleh banyak kaum wanita. Padahal Rasulullah ` bersabda:
"Wanita mana saja yang memakai parfum kemudian dia pergi ke masjid, tidak akan diterima shalatnya sehingga dia mandi." (HR. Ibnu Majah)
Beliau juga bersabda:
"Wanita mana saja yang memakai parfum kemudian dia keluar, lalu melewati orang banyak agar mereka dapat mencium wanginya maka dia adalah pezina." (HR. Abu Daud dan An-Nasai)
2. Mengendarai mobil dengan sopir (orang lain) yang bukan mahramnya dan hanya berduaan saja.
Rasulullah ` bersabda:
"Janganlah seorang dari kalian bersepian (berdua) dengan seorang perempuan kecuali bersama mahramnya." (Muttafaq 'alaih)
3. Berkumpul/berbaur dengan kaum pria yang bukan mahram, baik dari kerabat istri sendiri atau kerabat suami, bersenda gurau dengan mereka, mengangkat suaranya dan tidak menggunakan tabir di antara mereka. Apalagi, sampai berjabat tangan dan menampakkan perhiasannya pada mereka. Semua ini haram untuk dilakukan. Rasulullah ` bersabda:
Janganlah kalian masuk ke (tempat) kaum wanita. Lalu ada seorang sahabat dari kaum Anshar bertanya, Bagaimana dengan ipar ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, Ipar itu adalah kematian!'." (Muttafaq alaih)
4. Banyak keluar rumah dan pergi ke pasar tanpa ada kepentingan, sehingga dia akan banyak berbicara dengan kaum pria, seperti para pedagang, penjahit dan lain sebagainya. Dia juga akan banyak tertawa dan bergurau dengan teman-temannya saat di pasar hingga menarik pandangan orang-orang.
Rasulullah ` bersabda:
"Wanita itu adalah aurat, maka apabila dia keluar, dia akan diincar (diperindah) oleh setan." (HR. At-Tirmidzi)
5. Terlalu ceroboh dan menyepelekan masalah berobat kepada dokter laki-laki, sampai membuka apa-apa yang tidak boleh dilihat, padahal tindakan semacam ini haram selagi tidak dalam kondisi benar-benar darurat.
6. Bepergian tanpa ditemani mahramnya, baik dengan mobil atau pesawat dan lain sebagainya. Hal ini termasuk hal yang diharamkan. Rasulullah ` bersabda :
"Tidak boleh seorang wanita bepergian kecuali bersama dengan mahramnya." (Muttafaq 'alaih).
7. Keluarnya sebagian kaum wanita untuk bekerja, yang akan membuat mereka jatuh pada perbuatan terlarang, seperti kurangnya perhatian terhadap suami dan anak-anak atau sampai meninggalkan hal-hal yang wajib atau terjadi ikhtilath.
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
1. Tidak sopan kepada kedua orang tua. Misalnya, berani mengangkat suara di hadapan keduanya, menghardik dan tidak mentaati keduanya. Allah ber-firman :
.
"Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan, 'ah', dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Al-Isra':23).
2. Meninggalkan amar ma'ruf dan nahi munkar serta da'wah di kalangan kaum wanita. Mungkin karena malu atau takut pada mereka. Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong pada sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakal, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah. sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah: 71)
3. Banyak ngerumpi macam-macam saat berkumpul di majlis-majlis kaum wanita. Misalnya, berbicara tentang Allah tanpa didasari ilmu, berdusta, membicarakan aib orang, mengadu domba dan lain sebagainya.
4. Tidak memalingkan/menutup pandangan ketika melihat kaum pria yang bukan mahramnya. Seolah-olah perintah untuk memalingkan pandangan itu hanya berlaku untuk pria saja, tidak untuk wanita. Padahal Allah berfirman:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (An-Nur: 31)
5. Seorang wanita melihat wanita lain kemudian menceritakannya dengan detail kepada salah seorang mahramnya (kerabatnya) seolah-olah dia melihatnya secara langsung. Demikian detail-nya, padahal tidak ada tujuan- syar'i (yang dibolehkan agama), seperti untuk nikah misalnya.
Rasulullah ` bersabda:
"Janganlah seorang wanita berkumpul dengan wanita lain lalu menceritakannya pada suaminya seolah-olah dia (suamij melihatnya langsung." (Muttafaq 'alaih)
6. Meniru penampilan pria, baik dalam pakaian, gerakan, cara diam, jalan atau cara bicaranya. Rasulullah ` bersabda:
"Allah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan (melaknat) wanita yang memakai pakaian pria." Beliau juga bersabda: "Allah melaknat orang-orang yang meniru pria dari kaum wanita." (HR. Abu Daud)
7. Melakukan perbuatan haram yang dapat mendatangkan laknat dari Allah
Rasulullah` bersabda:
“Allah melaknat wanita yang men-tato dan yang ditato, wanita yang mencabut/mencukur (bulu alis agar cantik) dan wanita yang minta dicabut, wanita yang memapar giginya supaya bagus dan yang mengubah ciptaan Allah.” (Muttafaq alaih).
Beliau juga bersabda:
Allah melaknat wanna yang menyam-ungkan (rambut palsu) dan wanita yang minta disambungkan." (Muttafaq 'alaih)
8. Membuang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Ada sebagian wanita yang sebagian waktunya hanya dihabiskan di depan cermin atau berbicara panjang lebar di telepon dengan temannya tanpa manfaat. Dengan demikian dia telah membuang waktunya yang berharga dengan percuma, padahal waktu itu adalah kehidupannya.
9. Merasa bangga dan sombong karena penampilannya atau karena mengenakan pakaian mahal atau karena kecantikannya. Rasulullah ` bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang ada dalam hatinya kesombongan, meskipun sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
10. Berbicara kepada pria yang bukan mahramnya dengan suara pelan, mendayu-dayu dan dibuat-buat. Ini hukumnya haram. Hal ini banyak terjadi dalam pembicaran melalui telepon. Yang demikian itu akan berdampak jelek dan bisa menjadikan wanita itu incaran empuk yang mudah didapat oleh ‘serigala’ manusia.
11. Tidak membekali diri dengan perbuatan taat. Ada sebagian wanita – semoga Allah memberikan hidayah pada mereka – yang tidak kenal dengan Al-Qur’an kecuali di bulan Ramadhan. Ada lagi yang tidak pernah kenal dengan shalat witir, shalat dhuha dan tidak menjaga shalat-shalat sunnah rawatib (yang mengiringi shalat wajib).
12. Senang pada majalah-majalah 'murahan’, kaset-kaset video dan nyanyian serta sangat perhatian terhadap acara film, sinetron, pertandingan- dan lain sebagainya, baik melalui televisi, video atau melalui alat yang merupakan ujian bagi umat sekarang ini yaitu parabola.
13. Ada sebagian wanita yang menyemir rambutnya dengan warna hitam dan mengubah warna ubannya dengan warna hitam, bukan dengan pacar. Rasulullah ` bersabda:
“Akan ada pada akhir zaman orang-orang yang menyemir rambutnya dengan warna hitam, seperti bulu-bulu dara. Mereka itu tidak akan dapat mencium wangi surga.” (HR. Abu Daud dan Nasa’i)
14. Ada sebagian wanita yang menyalahi sebagian ‘Sunnah Fitrah’, misalnya: tidak memotong kuku yang panjang, sehingga terlihat ada sebagian mereka yang memanjangkan kukunya kemudian dipoles dengan cat kuku (quitex). Padahal cat kuku itu menghalangi sampainya air ke kuku. Akibatnya kalu dia berwudhu kemudian melaksanakan shlat maka shalatnya tidak sah (batal) karena wudhunya tidak sah, air wudhunya tidak sampai ke kuku. Oleh karena itu, jika dia memang harus memakai cat kuku tersebut, maka dia harus menghilangkannya sebelum wudhu.
15. Merebaknya fenomena I'jab (sikap mengidolakan seseorang) di kalangan kaum wanita, khususnya di sekolah-sekolah atau kampus-kampus. Di mana banyak kaum wanita yang senang dan mengidolakan salah seorang kawannya, gurunya atau dosennya, baik karena kecantikan, penampilan atau pakaiannya. Awalnya, mereka akan diidola-kan, selanjutnya mereka akan ditiru tingkah lakunya, walaupun yang diidolakan itu -mungkin saja- tidak shalat dan tidak memakai hijab yang sesuai dengan aturan syariat. Kesenangan dan kecintaan semacam ini adalah haram. Faktor pendorong utamanya adalah syahwat, walaupun hal itu terjadi pada seorang wanita kepada wanita yang lain. Fenomena semacam itu sangat berbahaya karena hati seseorang saat itu bergantung kepada selain Allah
16. Berkawan dengan wanita-wanita yang berperangai jelek yang dapat mendorongnya untuk meremehkan hak-hak Allah yang harus dia lakukan, lalai dalam menjaga kemuliaan dan kehormatannya sehingga dapat menjerumuskannya pada tindakan-tindakan yang tidak terpuji.
17. Berbelasungkawa atas kematian seseorang -selain suami- lebih dari tiga hari.
Rasulullah ` bersabda:
"Tidak dihalalkan bagi seseorang wanita yang beriman kepada Allah, dan Hari Akhir untuk berbelasungkawa atas kematian seseorang lebih dari tiga malam. Kecuali atas (kematian) suaminya, maka dia berbelasungkawa selama empat bulan sepuluh hari." (Muttafaq 'alaih)
18. Tidak konsisten dengan syarat (tata cara) belasungkawa yang diperintahkan oleh syariat Islam yang suci. Tata caranya adalah dengan tidak menggunakan dandanan, perhiasan, pacar, sipat mata, parfum dan lain semacamnya. Juga tidak boleh keluar dari rumahnya, kecuali dalam kondisi terpaksa. Dan tidak disyaraktkan mengenakan pakaian hitam, karena tidak ada dasarnya. Bahkan
ini termasuk hal yang bathil dan tercela.
19. Membuat makalah/tulisan-tulisan untuk surat kabar dan majalah yang berisi kalimat-kalimat cinta yang tidak pantas dan cerita-cerita khayalan yang dapat membuat guncang (hati) para pemuda.
Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad ` keluarga dan para sahabatnya.
Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin.
0 komentar: