يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
( QS.al-Hujurot : 11 )
Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir Rohimahulloh : “ Alloh melarang untuk menghinakan manusia, yaitu merendahkan dan mempermainkan mereka, sebagaimana dalam hadits yang shohih Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :” Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia ( HR. Muslim no. 91 I
,” yaitu yang dimaksud merendahkan dan meremehkan mereka, maka hal ini hukumnya harom, dan yang dihinakan lebih baik dan lebih dicintai oleh Alloh dari pada yang menghinakan. Sebagaimana ayat di atas, khitob larangan kepada laki-laki juga kepada yang perempuan. “( Tafsir Ibnu Katsir 7/376 )
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ( QS.al-Hujurot : 12 )
Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir Rohimahulloh : “ Alloh melarang kepada orang-orang yang beriman banyak berprasangka yaitu dengan menghianati kepada keluarga, kerabat, dan semua manusia yang tidak pada tempatnya, karena yang demikian itu merupakan suatu dosa dan tinggalkan dari banyak prasangka untuk kehati-hatian. “( Tafsir Ibnu Katsir 7/376 )
Dan diriwayatkan dari amirul mu’minin Umar Bin Khottob Rodhiallohu anhu berkata :” Janganlah kamu berprasangka dengan suatu kalimat yang kamu tujukan pada saudaramu yang muslim kecuali kebaikan, dan kamu akan menemukan dalam kalimat itu suatu yang menguntungkan “ ( HR. Ahmad fizzuhdi sebagaimana dalam tafsir daril mantsur 7/565 )
Dari Abdulloh Bin Umar Rodhiallohuanhuma dia berkata :” Aku mendengar Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam towaf di ka’bah dan bersabda :” alangkah baiknya kamu dan alangkah harumnya kamu, alangkah agungnya kamu dan alangkah agung kehormatanmu. Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya kehormatan seorang mu’min lebih besar di sisi Alloh dari pada kehormatanmu, hartanya darahnya dan tidak boleh berprasangka kepadanya kecuali kebaikan.” ( HR. Ibnu Majah. no. 3932 Imam al-Bushirih fizzawaidz no. 3/223 dia mengatakan “ nasir bin Muhammad didhoifkan oleh Ibnu Hatim” akan tetapi Ibnu Hibban menshohihkan dalam shohihnya )
Dari Abi Huroiroh Rodhiallohuanhu dia berkata : Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :” Jauhilah olehmu sifat prasangka karena sifat prasangka seburuk-buruk pembicaraan dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah mengintai satu sama lain dan janganlah saling menyombongkan diri / bersaing satu sama lain dan janganlah saling membenci dan janganlah saling mematah-matahi dan janganlah saling hasud dan jadilah hamba Alloh yang bersaudara “ ( HR. Bukhori no. 6066 Muslim no. 2563 )
Kemudian dalam Haji Wada’ Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :”Sesungguhnya darah kalian, harta kalian kehormatan kalian dihormati sebagaimana dihormatinya bulan kalian di negeri kalian ini ( HR. Muslim no. 1218 )
قَالَ الله تَعَالَى : { مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا } [ النساء : 85 ] .
Artinya : Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk[326], niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nisa’ : 85 )
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di Rohimahulloh : “Yang dimaksud syafa’at yaitu menolong dan menegakkan dari suatu perkara –perkara yang baik saudaranya, diantaranya menolong orang – orang yang terdholimi maka dia akan mendapatkan kebaikan dari usaha dan perbuatannya, dan tidak dikurangi pahalanya sedikitpun dan itu merupakan sutau kabar kabar gembira. Begitu juga apabila dia menolong orang dalam suatu kejelekan dan kejahatan maka dia akan menanggung dosa atas pertolongannya kepadanya. Maka dalam masalah ini hendaklah seseorang saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa dan hati-hati untuk tidak saling tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
( Taisiril karimirrohman Fitafsiri kalamil mannan. Syaikh as-Sa’di 1/190 )
قال الشاعر:
وذي ظعنٍ كففتُ النفسَ ... عنهُ وكنتُ على مساءته مُقيتًا
Dan bagi orang yang melakukan kejelekan aku menahan diri darinya……
Dan aku bisa menghindar dari kejahatannya…….
Dari Abi Huroiroh Rodhiallohuanhu dia berkata : Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :” Barang siapa yang mentupi aib seorang muslim di dunia maka Alloh akan menutupi aibnya di Akherat “( HR. Muslim no. 4691 )
Dari Abi Huroiroh Rodhiallohuanhu dia berkata : Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :”Barang siapa yang membantu kesusahan seorang mu’min di dunia maka Alloh akan membantu kesusahan dia pada hari kiamat, barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu’min maka Alloh akan memudahkan kesulitannya di dunia dan di akherat, barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Alloh akan menutupi aibnya di dunia dan di akherat, Alloh senantiasa menolong hambaNya selagi hamba itu mau menolong saudaranya. Barang siapa yang berjalan untuk mencari ilmu maka Alloh akan memudahkan jalan baginya menuju surga, dan tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam rumah-rumah Alloh mereka membaca kitab Alloh dan mereka mempelajarinya melainkan Alloh akan menurunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka senantiasa diliputi rahmat serta semua malaikat akan menaunginya, dan Alloh menyebut mereka pada malaikat yang ada di sisiNya, barang siapa yang terlambat amalnya maka nasabnya ( kedudukanya ) tidak akan bisa mengejarnya.” (HR. Muslim no. 4867 Bab dzikru taubah wal istighfar )
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu ? para sahabat menjawab, orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan perhiasan. Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :”orang yang bangkrut yaitu orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholat, puasa, zakat, tetapi dia pernah mencaci orang, menuduh orang, memakan harta orang, menyakiti orang, membunuh orang. Maka kebaikannya diberikan kepada yang didholiminya dan dosa orang yang dianiayah diberikan kepada yang mendholimi kemudian orang yang mendholimi dilempar ke neraka.” ( HR. Ahmad, Tirmidzi shohih jami’ no. 87 )
Berkata Ibnu Umar Rodhiallohu anhuma :” Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” Tidak sepantasnya seorang mu’min suka melaknat saudaranya ( Shohih Adabul Mufrod Syaikh al-alBani no. 309 Hal.166 juz.1 )
في قوله صلى الله عليه وسلم : « سباب المسلم فسوق وقتاله كفر »
رواه البخاري ومسلم.
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” mencaci seorang muslim kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran “ ( Kitabuttauhid Syaikh Sholih Fuazan 1/19 )
وفي قوله صلى الله عليه وسلم : « لا ترجعوا بعدي كفارا ، يضرب بعضكم رقاب بعض » رواه الشيخان
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” janganlah kalian kembali murtad sesudahku, saling membunuh satu sama lain“ ( Kitabuttauhid Syaikh Sholih Fuazan 1/19 )
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” Seorang muslim adalah bersaudara tidak boleh saling menghianati dan saling mendustai “ ( HR. Tirmidzi no. 1927 )
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (سورة الحجرات10)
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” Perumpamaan orang – orang yang beriman dalam kecitaan mereka kasih sayang mereka hubungan silaturrohim mereka seperti satu tubuh, ketika anggota tubuh yang lain sakit maka anggota tubuh yang lainnua ikut merasakan sakitnya dalam riwayat lain orang beriman satu dengan yang lainnya seperti bangunan satu sama lain saling menguatkan ( Bukhori no, 6011 Muslim no. 2586 ).
0 komentar: